SIMALUNGUN - Dalam rangka peningkatan tingkat hunian, PT Kawasan Industri Nusantara (PT Kinra ; red) saat ini memberikan pelayanan terbaik kepada para tenant dan juga terhadap calon investor di salah satu Proyek Strategis Nasional yaitu, KEK Sei Mangkei.
Informasi dihimpun, ada sejumlah alat berat jenis excavator berikut puluhan armada dump truck beraktivitas di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK ; red) Sei Mangkei, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, Jumat (19/07/2024), sekira pukul 13.30 WIB.
Namun, kalangan publik mengungkapkan, kegiatan itu minim pengawasan. Pihak rekanan pelaksana pekerjaan penumbangan lebih dari 100 hektar tanaman kelapa sawit dan hasil chivingnya diangkut dump truck untuk dialihkan ke sejumlah lokasi lain.
"Ada tiga paket pekerjaan penumbangan tanaman kelapa sawit, sekaligus melangsir hasil cincangan batang tanaman kelapa sawit tersebut, " kata aktivis kontrol sosial bermarga Damanik kepada awak media ini saat ditemui di sekitar lokasi KEK Sei Mangkei.
Menurutnya, dalam kegiatan operasionalnya alat berat excavator dan juga dump truck disinyalir menggunakan pasokan BBM bersubsidi dan hal ini, tidak sesuai ketentuan atau pihak rekanan mengangkangi kontrak kerja yang disepakati bersama pihak rekanan PT Kinra.
"Pihak PT Kinra Sei Mangkei tidak maksimal mengawasi kegiatan, sehingga pihak rekanan melanggar isi kontrak, menggunakan BBM Bersubsidi, " ujar Damanik.
Baca juga:
Diagram Kerajaan Sambo, DPR Minta Polri Usut
|
Kemudian, permasalahan pihak rekanan PT Kinra yang menggunakan BBM Bersubsidi sebelumnya diketahui pada saat pelaksanaan awal proyek Water Treatment Plant II (WTP; red) diketahui pelaksana proyeknya PT Bangun Tirta Medan (BTM; red).
"Proyek pembangunan WTP II diketahui terhenti proses pengerjaannya sejak 6 bulan yang lalu, " terang Damanik.
Masih di lokasi KEK Sei Mangkei, Fendi selaku sub kontraktor sebagai penyedia jasa armada dump truck mengaku, tidak mengurusi soal BBM kendaraannya dan menurutnya, pasokan BBM itu merupakan tanggung jawab supirnya, membeli di SPBU terdekat.
"Sudah diserahkan kepada masing-masing supirnya mencari pasokan BBM di SPBU, " ucapnya singkat.
Pantauan awak media ini di lokasi, setiap dump truck bermuatan hasil chiving tanaman kelapa sawit yang sudah ditumbang tersebut tidak menggunakan penutup tenda pengaman dan sejumlah truck beroperasi buatan tahun rendah.
Sementara, Direktur PT Kinra Sei Mangkei VT Moses Situmorang dan Manajer PISMK Sei Mangkei bermarga Tobing belum dapat dikonfirmasi hingga rilis berita ini dilansir ke publik, soal pihak rekanan pelaksana penumbangan dan pengangkutan tersebut disinyalir tidak menggunakan BBM Industri.